Tuesday 23 April 2013

Peninggalan Sejarah Yang Harus Dilindungi


Peninggalan Sejarah Yang Harus Dilindungi
Tanjungpinang merupakan daerah yang banyak peninggalan sejarahnya. Salah satunya adalah Makam-makam yang ada di Sungai Carang. Senin (25/3) sekitar pukul 10.00 WIB, Makam Daeng Celak ramai dikunjung masyarakat, mahasiswa, dan para zuriat raja-raja kerajaan melayu. Hal ini dikarenakan zuriat raja-raja dan para tokoh melayu resah dengan adanya penambangan bauksit yang semangkin tidak memikirkan adanya cagar alam dan budaya yang harus dilindungi di Sungai Carang ini. “Kami merasa bimbang dengan adanya pertambangan-pertambangan bauksit ini, karena takut situs sejarah ini akan musnah,” ujar Bapak Raja Mansur salah satu dari zuriat raja-raja.
Hingga saat ini, pertambangan bauksit yang terjadi disekitar makam-makam raja belum ada tanda-tanda berhenti, yang ada semangkin menjadi bahkan merajalela menambang samapi disekitar makam bersejarah itu. Para zuriat raja-raja dan tokoh melayu sebenarnya sudah pernah mealporkan hal ini pada Pemko Tanjungpinang pada tahun 2011 yang lalu, namun tidak ada upaya dari Pemko untuk memperhatikan peninggalan-peninggalan bersejarah ini.
“Seperti yang diketahui, Daeng Celak merupakan Yang Dipertuan Muda Riau II yang memerintah pada tahun 1728-1745, menggantikan Daeng Marewa (Yang Dipertuan Muda Riau I). Daeng Celak merupakan salah satu Upu Bugis yang berkawin dengan bangsawan  melayu bernama Tengku Mandak. Setelah Yang Dipertuan Muda Riau III (Daeng Kamboja) maka jabatan Yang Dipertuan Muda selanjutnya dipegang oleh anak cucu Daeng Celak yang sudah berketurunan Melayu Bugis, dimulai oleh anaknya yang bernama Raja Haji Fisabilillah (Yang Dipertuan Muda Riau IV),” jelas salah satu tokoh melayu dan sekaligus Dekan FKIP UMRAH, Abdul Malik. Sebagai salah seorang yang telah mendirikan kerajaan melayu hingga seperti saat ini, seharusnya kita sebagai masyarakat melayu yang ada ditanah melayu ini dapat menjaga dan melestarikan cagar alam dan budaya yang sudah ada sejak dulu ini. Sehingga identitas dan sejarah  daerah kita ini tidah hilang begitu saja, “karena ini merupakan suatu kebanggaan juga untuk kita semua memiliki peninggalan bersejarah yang sudah ada dicatatan dunia ini dan kita tinggal merawatnya saja takkan tidak bias?,” jelas Abdul Malik.

No comments:

Post a Comment