Peninggalan Sejarah Yang Harus Dilindungi
Tanjungpinang merupakan daerah yang banyak peninggalan sejarahnya.
Salah satunya adalah Makam-makam yang ada di Sungai Carang. Senin (25/3)
sekitar pukul 10.00 WIB, Makam Daeng Celak ramai dikunjung masyarakat,
mahasiswa, dan para zuriat raja-raja kerajaan melayu. Hal ini dikarenakan
zuriat raja-raja dan para tokoh melayu resah dengan adanya penambangan bauksit
yang semangkin tidak memikirkan adanya cagar alam dan budaya yang harus
dilindungi di Sungai Carang ini. “Kami merasa bimbang dengan adanya
pertambangan-pertambangan bauksit ini, karena takut situs sejarah ini akan
musnah,” ujar Bapak Raja Mansur salah satu dari zuriat raja-raja.
Hingga saat ini, pertambangan bauksit yang terjadi disekitar
makam-makam raja belum ada tanda-tanda berhenti, yang ada semangkin menjadi
bahkan merajalela menambang samapi disekitar makam bersejarah itu. Para zuriat
raja-raja dan tokoh melayu sebenarnya sudah pernah mealporkan hal ini pada
Pemko Tanjungpinang pada tahun 2011 yang lalu, namun tidak ada upaya dari Pemko
untuk memperhatikan peninggalan-peninggalan bersejarah ini.
“Seperti yang diketahui, Daeng Celak merupakan Yang Dipertuan Muda
Riau II yang memerintah pada tahun 1728-1745, menggantikan Daeng Marewa (Yang
Dipertuan Muda Riau I). Daeng Celak merupakan salah satu Upu Bugis yang
berkawin dengan bangsawan melayu bernama
Tengku Mandak. Setelah Yang Dipertuan Muda Riau III (Daeng Kamboja) maka
jabatan Yang Dipertuan Muda selanjutnya dipegang oleh anak cucu Daeng Celak
yang sudah berketurunan Melayu Bugis, dimulai oleh anaknya yang bernama Raja
Haji Fisabilillah (Yang Dipertuan Muda Riau IV),” jelas salah satu tokoh melayu
dan sekaligus Dekan FKIP UMRAH, Abdul Malik. Sebagai salah seorang yang telah
mendirikan kerajaan melayu hingga seperti saat ini, seharusnya kita sebagai
masyarakat melayu yang ada ditanah melayu ini dapat menjaga dan melestarikan
cagar alam dan budaya yang sudah ada sejak dulu ini. Sehingga identitas dan
sejarah daerah kita ini tidah hilang
begitu saja, “karena ini merupakan suatu kebanggaan juga untuk kita semua
memiliki peninggalan bersejarah yang sudah ada dicatatan dunia ini dan kita
tinggal merawatnya saja takkan tidak bias?,” jelas Abdul Malik.
No comments:
Post a Comment