Thursday 20 June 2013

Bertahan Hidup dengan Kesabaran Sebagai Seorang Sol Sepatu



Bertahan Hidup dengan Kesabaran Sebagai Seorang Sol Sepatu
Kesabaran dan keuletan dalam menjalanai hidup memang sangatlah penting. Apalagi di era yang serba modern ini, semua hal dapat di kalahkan oleh teknologi yang serba canggih. Kaya dan memiliki jabatan yang tinggi, merupakan cita – cita yang di impikan oleh setiap manusia. Tak jarang semua orang juga mengimpikan bekerja tanpa mengeluarkan peluh dan keringat.
Lain hal dengan Suheri (65), pria yang biasa di sapa Pak Heri ini, memulai menekuni pekerjaannya dengan duduk di pinggiran lorong merdeka tiga. Keringat dan peluh merupakan hal yang sudah biasa baginya. Setiap hari satu persatu sepatu pesanan pelanggan di jahitnya.  Tekun dan teliti merupakan tombak agar mencapai keberhasilannya.
“Segala sesuatu harus di lewati walaupun pahit, kita tahu hidup memang butuh perjuangan, segala usaha harus di tekuni dan menjalaninya secara sabar,” ucap Subarman.
Pria yang memulai karirnya sebagai sol sepatu sejak tahun 1977, menyebutkan bahwa faktor ekonomilah yang menuntut pria ini untuk merantau ke tanah Riau.
“Dulu saya mangkal di jalan Merdeka Empat, sekarang menjadii lorong sol sepatu,” ucap Pak Man. Tiap sandal, harganya berbeda – beda. Untuk sol sandal wanita dihargai sepuluh ribu rupiah sedangkan harga sandal pria dihargai Rp15 ribu. Namun tidak jarang, pembeli menawar harga yang telah ada.
Dengan penghasilan Rp80 ribu perharinya ia mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu kegigihan dan ketekunan terhadap pekerjaannya ia mampu membiayai sekolah anak – anaknya. “Biarlah saya bekerja sebagai sol sepatu, yang penting semua anak saya bisa sekolah,” kata bapak tiga orang anak ini.
Semangat dan kegigihan merupakan tombak bagi Pak Man sebagai sol sepatu. Berkat ketekunannya lah anak – anaknya berhasil meraih pendidikan yang lebih tinggi. Walaupun berat roda kehidupan ini berputar, Pak Man selalu tabah dalam menempuh kehidupan yang sempurna.

No comments:

Post a Comment